Cara Membuat Tabel di HTML
LATIHAN TABEL HTML
LATIHAN TABEL HTML
Jurnal Penelitian
Tugas Pengembangan Silabus

Nama : Glendy Rongko
Nim : 18208040
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran
Soal
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) yang berbunyi:
Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah,mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomoer 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 yang berbunyi:
Perencanaan proes pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
3. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
A. Mengkaji dan menentukan standar kompetensi
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi dengan memperhatikan hal-hal:
urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI (standar isi) dalam tingkat
keterkaitan antar standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dalam mata pelajaran
keterkaitan antar kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran
keterkaitan antara standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) antar mata pelajaran
B. Mengidentifikasi materi pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian Kompetensi Dasar (KD) dengan mempertimbangkan:
potensi peserta didik
karakteristik mata pelajaran
relevansi dengan karakteristik daerah
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik
kebermanfaatan bagi peserta didik
struktur keilmuan
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
alokasi waktu
C. Melakukan Pemetaan Kompetensi
mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran
Mengelompokkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi Pembelajran
Menyusun Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dengan keterkaitan
D. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran :
Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru) agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD)
Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi
E. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, dan potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO) indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh dan dari konkret ke abstrak (bukan sebalikny)
Kata kerja operasional pada Kompetensi Dasar (KD) benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator
Pencapaian kompetensi digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Setiap kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).
Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (urgensi), kesinambungan (kontinuitas), kesesuaian (relevansi) dan kontekstual. Keseluruhan indikator dalam satu kompetensi dasar merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten
F. Menentukan jenis penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar perserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio dan penilaian diri.
Hal-hal perlu diperhatikan dalam hal menentukan penilaian :
Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun produk/hasil, melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
G. Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada tiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
H. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajarn. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya.
4. Contoh Silabus Mata Pelajaran SMK
Contoh Silabus Bisa di lihat di GOOGLE DRIVE
Cara Mengubah Kuota Belajar Telkomsel Menjadi Kuota Reguler
Cara Mengubah Kuota Belajar Telkomsel Menjadi Kuota Reguler -- Baru-baru ini Telkomsel meluncurkan kuota Belajar dari Kemendikbud. Makanya tidak heran jika saat ini banyak sekali orang yang ingin mengetahui cara mengubah kuota belajar Telkomsel menjadi kuota reguler. Mengapa? karena kuota belajar Telkomsel yang besarnya 50 GB, 5 GB digunakan untuk kuota utama sedangkan sisanya digunakan untuk untuk mengakses aplikasi pembelajarn online seperti Google Classroom, Meet, Zoom, Ilmupedia dan lainnya.

- Langkah pertama Anda bisa mendownload aplikasi TLS Tunnel terlebih dahulu
- Setelah berhasil didownload maka anda bisa mengatur aplikasi bawaan seperti pengaturan biasanya yaitu memilih salah satu negara luar.
- Dengan begitu VPN sudah dapat digunakan seperti biasanya.
- Angka pertama Anda bisa cek kuota Belajar anda terlebih dahulu. Pastikan kouta Anda belum habis, sedangkan kuota internet anda 0.
- Setelah itu hanya bisa buka browser di Smartphone kesayangan. Cobalah untuk browsing seperti biasanya, browsing tidak akan berhasil sebab anda tidak memiliki kuota internet.
- Untuk mengubah kuota Belajar menjadi kuota reguler maka anda bisa memulai dengan membuka aplikasi TLS tunnel yang sudah terinstal di smartphone.
- Setelah itu ganti connection method menjadi custom SNI, dan isi SNI Host dengan classroom.google.com
- Jika sudah berhasil mengganti SNI host maka anda bisa mengganti port menjadi T443.
- Selanjutnya Anda bisa mengganti server dengan menekan tombol automatic pada mesin server. Coba ubah setting server sebelumnya menjadi server US atau Amerika. Anda bisa menggunakan server mana saja
- Buka Pengaturan dengan mengklik icon setings diatas, lalu lihat apakah Forward DNS anda Tercentang atau tidak. jika tercentang matikan centang tersebut. Ini Bertujuan agar kuota anda yang lain tidak terpakai saat menjalankan apk tersebut
- Selanjutnya Anda tinggal menekan tombol Start untuk menyalakan koneksi
- Apabila sudah terkoneksi maka bisa langsung membuka browser untuk mencoba koneksi internet.
- Jika anda ingin mengukur kecepatan maka bisa mengunjungi web www.fast.com
Landasan Pengembangan Kurikulum SMK
Tugas 2 Pengembangan kurikulum SMK

Nama : Glendy Rongko
Nim : 18208040
Jurusan : PTIK
Soal
1. Apa yang di maksud dengan Kondisi Psikologis itu?
2. Psikologi perkembangan dan Psikologi Belajar?
3. Kurikulum berbasis Kompetensi?
4. Lima perbedaan dan karakteristik peserta didik yang perlu diperhatikan dalam kurikulum berbasis kompetensi?
5. Mengapa kurikulum yang dikembangkan berlandaskan sosial-budaya?
6. Kurikulum muatan lokal, tujuannya untuk apa?
Jawab
1. kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofisik manusia sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksinya dengan lingkungan.
2. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya
PSIKOLOGI BELAJAR
Psikologi mengajar dalam lingkupnya, pendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran, baik di dalam atau diluar kelas. Proses ini berlangsung melalui interaksi antara guru dengan siswa dalam situasi pengajaran yang bersifat edukatif (mendidik).
3. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya.
4. Lima perbedaan dari karakteristik kurikulum Berbasis Kompetensi :
- Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal.
- Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
- Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
- Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang memenuhi unsur edukasi.
- Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
- Memperkenalkan peserta didik kepada lingkungannya sendiri, ikut melestarikan budaya daerahnya, termasuk kerajinan keterampilan yang menghasilkan nilai ekonomi didaerahnya.
- Memberikan bekal kemampuan dan keterampilan untuk masyarakat dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, serta dapat menolong diri sendiri dan orang tuanya untuk memenuhi kehidupannya.
Pengembangan Kurikulum SMK
Tugas 1 Pengembangan Kurikulum SMK
Nama : Glendy Rongko
Nim : 18208040
1. Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Pusat Kurikulum adalah melaksanakan kajian kebijakan pengembangan kurikulum pendidikan menengah kejuruan. Untuk melaksanakan kajian tersebut Pusat Kurikulum telah melakukan serangkaian kegiatan analisis dan kajian yang kemudian disintesiskan menjadi naskah akademik
Pertanyaan :
1. Apa yang dikaji, mengapa dikaji, dan bagaimana hasil kajiannya.
Jawabannya :
Apa yang dikaji? Ada empat kajian yang dilakukan yaitu kajian SMA, kajian SMK, kajian Kurikulum inovatif, dan kajian kurikulum yang bertaraf Internasional. Kajian SMA meliputi 1) Penjurusan, 2) Keunggulan Lokal, 3) Penilain, 4) Kriteria Kenaikan Kelas, 5) Muatan Lokal, 6) beban Belajar, 7) Materi Pembelajaran, 8) Ketuntasan Belajar dan Remedial, 9) Pengembangan Diri, 10) Implementasi dan
Pemahaman KTSP. Kajian SMK Didapatkan 12 isu hasil dalam kajian tentang kurikulum SMK yang berkenanaan dengan Standar Pendidikan, Peningkatan dan pemahaman KTSP bagi Guru, Sistem Penilaian, Struktur Kurikulum, Kenaikan Kelas, Program SMK 4 tahun, Keberadaan Raport Dan KHS.
Kajian kurikulum Inovatif untuk menghasilkan (1) rumusan naskah studi dokumentasi kurikulum inovatif, (2) naskah kajian konsep kurikulum inovatif, dan (3) pelaksanaan kurikulum inovatif. Hasil tersebut meliputi inovasi berkenaan dengan aspek tujuan (kompetensi), materi (bahan ajar), strategi
pembelajaran, evaluasi, beban belajar, penjurusan, manajemen, sarana dan fasilitas, sumber dan media pembelajaran.Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional; Sumber Daya Manusia Sekolah Bertaraf Internasional; Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional; Sarana dan prasarana Sekolah Bertaraf Internasional; Kemitraan Sekolah Bertaraf Internasional. Sedangkan kajian dengan negara lain adalah negara Cina, India, Korea, Norwegia, Australia, dan Inggris. Namun pada kajian ini baru dilakukan pada dua tahap dari enam langkah yang direncanakan.
Mengapa Dikaji? Perlu segera ditetapkan kajian untuk mempercepat atau memberikan masukan keluarnya 8 komponen standar nasional pendidikan dan terutama SI produktif sesuai SKKNI, serta studi tentang kualifikasi dan kompetensi pimpinan sekolah agar siap dan membangun inovasi dan kreatifitasnya dengan kebijakan ini. Perlu kajian lebih mendalam tentang kompetensi inti subjek normatif dan adaptif yang lebih sederhana agar mendukung kompetensi produktif Perlunya kajian efektifitas sosialisasi /workshop KTSP agar mudah dipahami dan diimplementasikan guru melalui kerja sama bermutu dengan berbagai pihak. Perlunya kajian efektifitas untuk mengelola kelas besar ataupun melalui program ekstensifikasi melalui penambahan sekolah Perlu kajian sisten penilaian yang lebih sesuai untuk SMK melalui penerapan pendidikan berbasis kompetensi (bukan kenaikan kelas) dan integrasi ranah kognitif, afektif dan psikomotor dalam satu kesatuan kompetensi Perlu kajian kebijakan penerapan rapor yangmemungkinkan rapor dikembangkan oleh sekolah sendiri sesuai kebutuhan daerah Perlu kajian penerapan prakerin yang lebih efektif melalui need asesmen dengan DUDI, mekanisme penjurusan yang lebih sesuai dengan minat dan bakat siswa Perlu kajian mekanisme dan strategi pengembangan kurikulum keahlian produktif yang selalu menyesuaikan dengan perkembangan iptek dan kebutuhan DUDI, serta penerapan SMK 4 tahun yang lebih efisien, efektif dan sesuai kebutuhan DUDI.
Bagaimana Hasil Kajiannya? Dari Kajian SMK Didapatkan 12 isu hasil dalam kajian tentang kurikulum SMK yang berkenanaan dengan Standar Pendidikan, Peningkatan dan pemahaman KTSP bagi Guru, Sistem Penilaian, Struktur Kurikulum, Kenaikan Kelas, Program SMK 4 tahun, Keberadaan Raport Dan KHS. Program Keahlian, Pelaksanaan Prakerin, Profesionalisme Tim Verifikasi Uji Produktif. Jumlah Siswa per Rombongan Belajar, dan Penjurusanbeserta beserta kekuatan, kelemahan dan rekomendasinya. Sedangkan kajian dengan negara lain adalah negara Cina, India, Korea, Norwegia, Australia, dan Inggris meliputi konsep tujuan pendidikan, kebijakan Sistem Pendidian, Karakteristik, Philosofi kurikulum, Pendekatan sistem Pembelajaran, Sistem Penjenjangan pendidian, Struktur mata pelajaran, Beban belajar, Jumlah Mata pelajaran, Sistem Assessmen, Penjaminan mutu, dan SDM.