Cara Membuat Tabel di HTML
LATIHAN TABEL HTML
LATIHAN TABEL HTML
Jurnal Penelitian
Tugas Pengembangan Silabus
Nama : Glendy Rongko
Nim : 18208040
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran
Soal
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) yang berbunyi:
Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah,mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomoer 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 yang berbunyi:
Perencanaan proes pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
3. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
A. Mengkaji dan menentukan standar kompetensi
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi dengan memperhatikan hal-hal:
urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI (standar isi) dalam tingkat
keterkaitan antar standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dalam mata pelajaran
keterkaitan antar kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran
keterkaitan antara standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) antar mata pelajaran
B. Mengidentifikasi materi pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian Kompetensi Dasar (KD) dengan mempertimbangkan:
potensi peserta didik
karakteristik mata pelajaran
relevansi dengan karakteristik daerah
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik
kebermanfaatan bagi peserta didik
struktur keilmuan
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
alokasi waktu
C. Melakukan Pemetaan Kompetensi
mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran
Mengelompokkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi Pembelajran
Menyusun Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dengan keterkaitan
D. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran :
Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru) agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD)
Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi
E. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, dan potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO) indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh dan dari konkret ke abstrak (bukan sebalikny)
Kata kerja operasional pada Kompetensi Dasar (KD) benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator
Pencapaian kompetensi digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Setiap kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).
Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (urgensi), kesinambungan (kontinuitas), kesesuaian (relevansi) dan kontekstual. Keseluruhan indikator dalam satu kompetensi dasar merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten
F. Menentukan jenis penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar perserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio dan penilaian diri.
Hal-hal perlu diperhatikan dalam hal menentukan penilaian :
Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun produk/hasil, melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
G. Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada tiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
H. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajarn. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya.
4. Contoh Silabus Mata Pelajaran SMK
Contoh Silabus Bisa di lihat di GOOGLE DRIVE
Cara Mengubah Kuota Belajar Telkomsel Menjadi Kuota Reguler
Cara Mengubah Kuota Belajar Telkomsel Menjadi Kuota Reguler -- Baru-baru ini Telkomsel meluncurkan kuota Belajar dari Kemendikbud. Makanya tidak heran jika saat ini banyak sekali orang yang ingin mengetahui cara mengubah kuota belajar Telkomsel menjadi kuota reguler. Mengapa? karena kuota belajar Telkomsel yang besarnya 50 GB, 5 GB digunakan untuk kuota utama sedangkan sisanya digunakan untuk untuk mengakses aplikasi pembelajarn online seperti Google Classroom, Meet, Zoom, Ilmupedia dan lainnya.
- Langkah pertama Anda bisa mendownload aplikasi TLS Tunnel terlebih dahulu
- Setelah berhasil didownload maka anda bisa mengatur aplikasi bawaan seperti pengaturan biasanya yaitu memilih salah satu negara luar.
- Dengan begitu VPN sudah dapat digunakan seperti biasanya.
- Angka pertama Anda bisa cek kuota Belajar anda terlebih dahulu. Pastikan kouta Anda belum habis, sedangkan kuota internet anda 0.
- Setelah itu hanya bisa buka browser di Smartphone kesayangan. Cobalah untuk browsing seperti biasanya, browsing tidak akan berhasil sebab anda tidak memiliki kuota internet.
- Untuk mengubah kuota Belajar menjadi kuota reguler maka anda bisa memulai dengan membuka aplikasi TLS tunnel yang sudah terinstal di smartphone.
- Setelah itu ganti connection method menjadi custom SNI, dan isi SNI Host dengan classroom.google.com
- Jika sudah berhasil mengganti SNI host maka anda bisa mengganti port menjadi T443.
- Selanjutnya Anda bisa mengganti server dengan menekan tombol automatic pada mesin server. Coba ubah setting server sebelumnya menjadi server US atau Amerika. Anda bisa menggunakan server mana saja
- Buka Pengaturan dengan mengklik icon setings diatas, lalu lihat apakah Forward DNS anda Tercentang atau tidak. jika tercentang matikan centang tersebut. Ini Bertujuan agar kuota anda yang lain tidak terpakai saat menjalankan apk tersebut
- Selanjutnya Anda tinggal menekan tombol Start untuk menyalakan koneksi
- Apabila sudah terkoneksi maka bisa langsung membuka browser untuk mencoba koneksi internet.
- Jika anda ingin mengukur kecepatan maka bisa mengunjungi web www.fast.com
Landasan Pengembangan Kurikulum SMK
Tugas 2 Pengembangan kurikulum SMK
Nama : Glendy Rongko
Nim : 18208040
Jurusan : PTIK
Soal
1. Apa yang di maksud dengan Kondisi Psikologis itu?
2. Psikologi perkembangan dan Psikologi Belajar?
3. Kurikulum berbasis Kompetensi?
4. Lima perbedaan dan karakteristik peserta didik yang perlu diperhatikan dalam kurikulum berbasis kompetensi?
5. Mengapa kurikulum yang dikembangkan berlandaskan sosial-budaya?
6. Kurikulum muatan lokal, tujuannya untuk apa?
Jawab
1. kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofisik manusia sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksinya dengan lingkungan.
2. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya
PSIKOLOGI BELAJAR
Psikologi mengajar dalam lingkupnya, pendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran, baik di dalam atau diluar kelas. Proses ini berlangsung melalui interaksi antara guru dengan siswa dalam situasi pengajaran yang bersifat edukatif (mendidik).
3. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya.
4. Lima perbedaan dari karakteristik kurikulum Berbasis Kompetensi :
- Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal.
- Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
- Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
- Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang memenuhi unsur edukasi.
- Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
- Memperkenalkan peserta didik kepada lingkungannya sendiri, ikut melestarikan budaya daerahnya, termasuk kerajinan keterampilan yang menghasilkan nilai ekonomi didaerahnya.
- Memberikan bekal kemampuan dan keterampilan untuk masyarakat dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, serta dapat menolong diri sendiri dan orang tuanya untuk memenuhi kehidupannya.
Pengembangan Kurikulum SMK
Tugas 1 Pengembangan Kurikulum SMK
Nama : Glendy Rongko
Nim : 18208040
1. Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Pusat Kurikulum adalah melaksanakan kajian kebijakan pengembangan kurikulum pendidikan menengah kejuruan. Untuk melaksanakan kajian tersebut Pusat Kurikulum telah melakukan serangkaian kegiatan analisis dan kajian yang kemudian disintesiskan menjadi naskah akademik
Pertanyaan :
1. Apa yang dikaji, mengapa dikaji, dan bagaimana hasil kajiannya.
Jawabannya :
Apa yang dikaji? Ada empat kajian yang dilakukan yaitu kajian SMA, kajian SMK, kajian Kurikulum inovatif, dan kajian kurikulum yang bertaraf Internasional. Kajian SMA meliputi 1) Penjurusan, 2) Keunggulan Lokal, 3) Penilain, 4) Kriteria Kenaikan Kelas, 5) Muatan Lokal, 6) beban Belajar, 7) Materi Pembelajaran, 8) Ketuntasan Belajar dan Remedial, 9) Pengembangan Diri, 10) Implementasi dan
Pemahaman KTSP. Kajian SMK Didapatkan 12 isu hasil dalam kajian tentang kurikulum SMK yang berkenanaan dengan Standar Pendidikan, Peningkatan dan pemahaman KTSP bagi Guru, Sistem Penilaian, Struktur Kurikulum, Kenaikan Kelas, Program SMK 4 tahun, Keberadaan Raport Dan KHS.
Kajian kurikulum Inovatif untuk menghasilkan (1) rumusan naskah studi dokumentasi kurikulum inovatif, (2) naskah kajian konsep kurikulum inovatif, dan (3) pelaksanaan kurikulum inovatif. Hasil tersebut meliputi inovasi berkenaan dengan aspek tujuan (kompetensi), materi (bahan ajar), strategi
pembelajaran, evaluasi, beban belajar, penjurusan, manajemen, sarana dan fasilitas, sumber dan media pembelajaran.Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional; Sumber Daya Manusia Sekolah Bertaraf Internasional; Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional; Sarana dan prasarana Sekolah Bertaraf Internasional; Kemitraan Sekolah Bertaraf Internasional. Sedangkan kajian dengan negara lain adalah negara Cina, India, Korea, Norwegia, Australia, dan Inggris. Namun pada kajian ini baru dilakukan pada dua tahap dari enam langkah yang direncanakan.
Mengapa Dikaji? Perlu segera ditetapkan kajian untuk mempercepat atau memberikan masukan keluarnya 8 komponen standar nasional pendidikan dan terutama SI produktif sesuai SKKNI, serta studi tentang kualifikasi dan kompetensi pimpinan sekolah agar siap dan membangun inovasi dan kreatifitasnya dengan kebijakan ini. Perlu kajian lebih mendalam tentang kompetensi inti subjek normatif dan adaptif yang lebih sederhana agar mendukung kompetensi produktif Perlunya kajian efektifitas sosialisasi /workshop KTSP agar mudah dipahami dan diimplementasikan guru melalui kerja sama bermutu dengan berbagai pihak. Perlunya kajian efektifitas untuk mengelola kelas besar ataupun melalui program ekstensifikasi melalui penambahan sekolah Perlu kajian sisten penilaian yang lebih sesuai untuk SMK melalui penerapan pendidikan berbasis kompetensi (bukan kenaikan kelas) dan integrasi ranah kognitif, afektif dan psikomotor dalam satu kesatuan kompetensi Perlu kajian kebijakan penerapan rapor yangmemungkinkan rapor dikembangkan oleh sekolah sendiri sesuai kebutuhan daerah Perlu kajian penerapan prakerin yang lebih efektif melalui need asesmen dengan DUDI, mekanisme penjurusan yang lebih sesuai dengan minat dan bakat siswa Perlu kajian mekanisme dan strategi pengembangan kurikulum keahlian produktif yang selalu menyesuaikan dengan perkembangan iptek dan kebutuhan DUDI, serta penerapan SMK 4 tahun yang lebih efisien, efektif dan sesuai kebutuhan DUDI.
Bagaimana Hasil Kajiannya? Dari Kajian SMK Didapatkan 12 isu hasil dalam kajian tentang kurikulum SMK yang berkenanaan dengan Standar Pendidikan, Peningkatan dan pemahaman KTSP bagi Guru, Sistem Penilaian, Struktur Kurikulum, Kenaikan Kelas, Program SMK 4 tahun, Keberadaan Raport Dan KHS. Program Keahlian, Pelaksanaan Prakerin, Profesionalisme Tim Verifikasi Uji Produktif. Jumlah Siswa per Rombongan Belajar, dan Penjurusanbeserta beserta kekuatan, kelemahan dan rekomendasinya. Sedangkan kajian dengan negara lain adalah negara Cina, India, Korea, Norwegia, Australia, dan Inggris meliputi konsep tujuan pendidikan, kebijakan Sistem Pendidian, Karakteristik, Philosofi kurikulum, Pendekatan sistem Pembelajaran, Sistem Penjenjangan pendidian, Struktur mata pelajaran, Beban belajar, Jumlah Mata pelajaran, Sistem Assessmen, Penjaminan mutu, dan SDM.
Perencanaan Pembelajaran Kurikulum SMK
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Pengenalan JavaScript Part 1
Saat ini javascript tidak hanya digunakan di sisi client (browser) saja. Javascript juga digunakan pada server, console, program desktop, mobile, IoT, game, dan lain-lain.
Apa itu javascript?
Javascript adalah bahasa pemrograman yang awalnya dirancang untuk berjalan di atas browser.
Namun, seiring perkembangan zaman, javascript tidak hanya berjalan di atas browser saja. Javascript juga dapat digunakan pada sisi Server, Game, IoT, Desktop, dsb.
Javascript awalnya bernama Mocha, lalu berubah menjadi LiveScript saat browser Netscape Navigator 2.0 rilis versi beta (September 1995). Namun, setelah itu dinamai ulang menjadi Javascript. 1 Terinspirasi dari kesuksesan Javascript, Microsoft mengadopsi teknologi serupa. Microsoft membuat ‘Javascript’ versi mereka sendiri bernama JScript. Lalu di tanam pada Internet Explorer 3.0.
Hal ini mengakibatkan ‘ perang browser’, karena JScript milik Microsoft berbeda dengan Javascript racikan Netscape.
Akhirnya pada tahun 1996, Netscape mengirimkan standarisasi ECMA-262 ke Ecma International. Sehingga lahirlah standarisasi kode Javascript bernama ECMAScript atau ES. Saat ini ECMAScript sudah mencapai versi 8 (ES8).
Peralatan untuk Belajar Javascript
Apa saja perlatan yang harus disiapkan untuk belajar Javascript?
1. Web Browser (Google Chrome, Firefox, Opera, dll
2. Teks Editor (rekomendasi: VS Code)
Mengenal Console JavaScript
Fungsi JavaScript
Perbedaan JavaScript dengan Bahasa Pemograman Lainnya
METODE PENELITIAN
Daftar Isi
- 1.1Tujuan
- 1.2Contoh Masalah
- 1.3Ciri-ciri
- 1.4Langkah-langkah Pokok
- 2Penelitian Deskriptif
- 3Penelitian Perkembangan
- 4Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
- 5Penelitian Korelasional
- 6Penelitian Kausal Komparatif
- 7Penelitian Experimental Sungguhan
- 8Penelitian Experimental Semu
- 9Penelitian Tindakan
Penelitian Historis
1. Tujuan
2. Contoh Masalah
3. Ciri-ciri
4. Langkah-langkah Pokok
- Definisikan masalah.
- Rumuskan tujuan penelitian, dan jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arah dan fokus bagi kegiatan penelitian.
- Kumpulkan data, dengan selalu mengingat perbedaan antara sumber primer dan sumber sekunder. Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal.
- Tuliskan laporan
Penelitian Deskriptif
- Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum?
- Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga?
- Seberapa tinggi tinggi tingkat kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?
- Data yang dikumpulkan disusun dan dijelaskan, lalu dianalisis dengan menggunakan teknik analitik.
- Memusatkan penelitian pada pemecahan masalah aktual atau masalah yang dihadapi pada masa saat ini.
- Mendeskripsikan setiap langkah penelitian secara rinci.
- Menerangkan prosedur pengumpulan data.
- Menyampaikan alasan yang kuat mengapa peneliti menggunakan teknik tertentu dan bukan teknik lainnya.
- Perumusan masalah
- Menentukan jenis informasi /data yang diperlukan
- Menentukan prosedur pengumpulan data
- Menentukan prosedur pengolahan data
- Menarik Kesimpulan
Penelitian Perkembangan
- Studying research findings pertinent to the product to be develop ; artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
- Developing the product base on this findings : artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
- Field testing it in the setting where it will be used eventually ; artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana produk tersebut nantinya digunakan.
- Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage ; artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
- Potensi dan Masalah
- Pengumpulan dataĆ Desain Produk
- Validasi Desain
- Revisi Desain
- Ujicoba Produk
- Revisi Produk
- Ujicoba Pemakaian
- Produksi Massal
Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
- Study lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok—kelompok masyarakat terpencil
- Study secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi
- Penelitian kasus adalah penelitain yang mendalam mengenai kasus tertentu yang hasilnya merupakan gambaran lengkap dan terorganim mengenai kasus itu penelitian ini antara lain mencakup keseluruhan siklus kehidupan, kadang-kadang hanya meliputi segmen-segmen tertentu pada faktor-faktor kasus.
- Penelitian kasus cendrung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variable-variabel dan kondisi yang besar jumlahnya.
- Penelitian kasus sangat berguna untuk informasi latar belakang guna merencakan yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial.
- Penelitian kasus memberikan contoh yang berguna berdasarkan data yang diperoleh untuk memberi gambaran untuk penemuan-penemuan yang disimpulkan dengan statistik.
- Merumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai, apakah yang dijadikan unit studi dan sifat-sifat, saling hubungan serta proses-proses yang mana yang akan menuntun penelitian.
- Merancangkan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber-sumber data mana yang tersedia Metode pengumpulan data mana yang akan digunakan?
- Mengumpulkan data.
- Mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik.
- Menyusun laporan dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut.
Penelitian Korelasional
- Apakah variabel X terkait dengan variabel Y?
- seberapa baik variabel P memprediksi variabel C?
- Apa hubungan antara sejumlah besar variabel dan prediksi apa yang dapat dibuat?
- Penelitian korelasional cocok digunakan apabila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tidak bisa diteliti dengan metode eksperimental atau tidak bisa dimanipulasi.
- Penelitian korelasional memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
- Output dari penelitian korelasional ialah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
- Penelitian korelasional dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel bebas.
- Kelebihan penelitian korelasional diantaranya yaitu mampu untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan); bisa memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabel-variabel yang diteliti
- Definisikan masalah
- Lakukan telaah pustaka
- Rancang cara pendekatannya
- Kumpulkan data
- Analisis data dan buat interpretasinya
- Susun laporan
Penelitian Kausal Komparatif
- Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode ex post facto.
- Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
- Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
- Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian
- Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian.
- Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukkan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
- Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan perhitungan statistik yang relevan
- Membuat laporan penelitian.
Penelitian Experimental Sungguhan
- Adanya pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimentalyang sangat tertib dan ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsungmaupun dengan randomisasi.
- Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untukdibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan.
- Memusatkan usaha pada pengontrolan varians- Memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan hipotesis- Meminimalkan varians variabel pengganggu- Meminimalkan varians kekeliruan. Pemilihan subyek secara random,penempatan subyek dalam kelompok secara acak, penentuan perlakuaneksperimental pada kelompok secara acak
- Internal validity adalah sine qua non untuk rancangan ini dan merupakantujuan pertama metode eksperimental
- Memilih semua subjek secara random dari suatu populasi
- Secara acak, kemudian menggolongkan subjek menjadi dua kelompokyaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X dankelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan
- Melakukan pretest T1 untuk mengukur variabel dependent pada keduakelompok, lalu hitung mean masing-masing kelompok
- Usahakan agar kedua kelompok memiliki kondisi yang sama sampaikelompok eksperimen mendapatkan perlakuan X untuk jangka waktu tertentu
Penelitian Experimental Semu
- Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang didalamnya adalah tidak mungkin mengontrol semua variabel tersebut.
- Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguhan dan penelitian eksperimental semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah masnusia, misalnya dalam psikologi.
- Walaupun penelitian tindakan dapat memiliki status penelitian tindakan semu, namun sering kali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri.
- Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti.
- Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
- Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
- Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup
- Melakukan pengumpalan data tahap pertama
- Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretest)
- Melakukan eksperimen
- Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)
- Mengolah dan menganalisis data.
- Menyusun laporan
Penelitian Tindakan
- Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
- Menyediakan angka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan baru, dan lebih baik dari cara pendekatan impersionistik dan fragmentaris.
- Fleksibel dan adapti, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitiaanya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.
- Walaupun berusaha sistematis, namun penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan eksternalnya adalah lemah.
- Penetapan fokus permasalahan,
- Perencanaan tindakan,(planing)
- Pelaksanaan tindakan, (action)
- Pengumpulan data (pengamatan/observasi)
- Refleksi (analisis, dan interpretasi),(reflection)
- Perencanaan tindak lanjut.