Science, Culture and Technology

Cara Membuat Tabel di HTML

Cara Membuat Tabel di HTML

contoh tabel html
Salah satu cara atau format menampilkan informasi dalam web adalah dengan tabel.
Tabel terdiri dari 4 unsur utama:

    1. Baris
    2. Kolom
    3. Sel
    4. Garis

Lalu, bagaimana cara membuat tabel di HTML?

Kita bisa membuatnya dengan beberapa tag yang sudah disediakan di HTML.

Tag Untuk Membuat Tabel di HTML

Ada beberapa tag yang harus diingat untuk membuat tabel di HTML:

Tag <table> untuk membungkus tabelnya
Tag <thead> untuk membungkus bagian kepala tabel
Tag <tbody> untuk membungkus bagian body dari tabel
Tag <tr> (tabel row) untuk membuat baris
Tag <td> (table data) untuk membuat sel
Tag <th> (table head) untuk membuat judul pada header

Tag yang paling penting untuk diingat adalah tag <table>, <tr>, dan <td>. Sementara tag yang lain adalah tambahan (opsional), boleh digunakan boleh tidak.

Contoh Tabel HTML :





Hasilnya :


Element Pada Tabel HTML

Element TABLE befungsi untuk membuat suatu data multidimensi yang terdiri atas kolom dan baris. Element ini mempunyai attribute seperti align, bgcolor, border, cellpadding(jarak antara tepi sel dengan isi sel), cellspacing(jarak antara sel), width(lebar tabel), height(tinggi tabel). Element TABLE berisikan element CAPTION, TH, TR dan TD.

Element Caption

Element CAPTION berfungsi untuk membuat judul dari tabel. Element ini harus berada di dalam element TABLE dan mempunyai attribute align dengan nilai top(judul terletak di atas tabel), dan bottom(judul terletak di bawah tabel).
Sintaks:
<caption  align="top"|"bottom">
      ..........................
</caption>

Element TR (Table Row)

Element TR mendefinisikan baris pada tabel dan element ini harus berada di dalam element TABLE. Pada element TR terdapat element TH dan TD. Attribute yang terdapat pada element ini adalah align, valign(posisi vertikal), dan bgcolor.

Element  TH (Table Header) dan TD (Table Data)

Element TH dan TD merupakan informasi pada tabel. TH mendefinisikan isi sel sebagai header sel pada kolom tabel dan datanya tercetak tebal dan dengan posisi ditengah sel. Element TH dan TD ini harus terletak di dalam element TR. Attribute kedua element ini adalah align, valign, bgcolor, colspan, rowspan



Share:

LATIHAN TABEL HTML

LATIHAN TABEL HTML

Nama                : GLENDY RONGKO
Nim                   : 18208040
Mata Kuliah    :  PEMOGRAMAN WEB


Hasil Program :


Hasil Program :


Hasil Program :


Hasil Program :


Hasil Program :


Membuat WEB Sederhana

Hasil Program :


Share:

Jurnal Penelitian

5 ARTIKEL PENELITIAN BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


1. PENGGUNAAN MEDIA VIDEO BLOGGING (VLOGGING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

link :

2. PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN

link :

3. PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

link :

4. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

link :

5. KONTRIBUSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI PENDIDIKAN INDONESIA

link :

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO BLOGGING (VLOGGING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Latar Belakang

    Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin pesat, menuntut masyarakat untuk mengikuti perkembangannya. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah proses pembelajaran dalam bidang pendidikan, dimana pada dasarnya proses pembelajaran dalam pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan. Perkembangan teknologi mengharuskan para guru melakukan berbagai inovasi agar proses pembelajaran selalu relevan dengan perkembangan tersebut. Era globalisasi yang sudah dimasuki membuat para guru tidak bisa tinggal diam dan tetap menerapkan pola belajar konvensional dengan hanya menggunakan metode ceramah dan menghafal saja.

    Sudah menjadi tugas guru untuk mengemas bahan pelajaran dalam bentuk media yang mampu memediasi siswa agar berkembang dengan memanfaatkan teknologi sebagai produk TIK. Guru perlu mengadopsi peran baru yang sebelumnya sebagai sumber utama informasi menjadi fasilitator pengguna teknologi dalam pembelajaran. Sementara peran siswa dari penerima informasi yang pasif akan menjadi partisipan aktif sebagai pengguna teknologi yang bisa memanfaatkan media sebagai penunjang aktifitas pembelajaran.
Penggunaan media mampu memberi solusi untuk meningkatkan daya tarik dalam pembelajaran. Media yang terintegrasi dalam teknologi pendidikan bila dirancang dan digunakan dengan benar dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Hal itu akan sangat membantu keterbatasan seorang guru dalam menangani peserta didik, karena media pada dasarnya dapat memberikan gairah belajar pada siswa.

    Pemanfaatan media blog memang menuai banyak manfaat, tak terkecuali bagi para siswa yang sudah terbiasa menggunakan layanan internet. Dengan kehadiran blog siswa sangat terbantu dalam mencari sumber referensi.
 
    Media ini bisa dimanfaatkan sebagai penunjang aktifitas pembelajaran. Hal ini senada dengan pendapat Rusman (2011:263), “Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based learning“ merupakan salah  satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian mengenai “Penggunaan Media Video Blogging (Vlogging) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi”

Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, masalah umum penelitian ini adalah "Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan media Vlogging dengan siswa yang belajar dengan yang menggunakan media E- modul pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi?"

Masalah umum penelitian tersebut dijabarkan ke dalam masalah khusus penelitian sebagai berikut :
        1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan pada aspek ingat                 (C1) pada Mata Pelajaran TIK antara siswa yang belajar menggunakan media Vlogging                          dengan siswa yang belajar dengan yang menggunakan media E-modul?
         2.    Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan pada aspek                            pemahaman (C2) pada Mata Pelajaran TIK antara siswa yang belajar menggunakan media                     Vlogging dengan siswa yang belajar dengan yang menggunakan media E-modul?
         3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan pada aspek                            penerapan (C3) pada Mata Pelajaran TIK antara siswa yang belajar menggunakan media                        Vlogging dengan siswa yang belajar dengan yang menggunakan media E-modul?

Hipotesis

    Hipotesis adalah dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang kemudian akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Adapun ciri-ciri hipotesis yang baik menurut Winarno Surakhmad (dalam Mohammad Ali, 1982:50) ialah: “pertama, hipotesa harus tumbuh dari atau ada hubungannya dengan penyelidik. Kedua, hipotesa harus dapat diuji. Ketiga, hipotesa harus sederhana dan terbatas.”

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis Umum

Hipotesis Nol (Ho : Āµ1 = Ļ€2)

Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan pada Mata Pelajaran     Teknologi Informasi dan Komunikasi antara siswa yang belajar menggunakan media Vlogging dengan siswa yang belajar dengan yang menggunakan media E-modul.

Hipotesis Kerja (Hi : Āµ1 ≠ Āµ2)

Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi antara siswa yang belajar menggunakan media Vlogging dengan siswa yang belajar dengan yang menggunakan media E-modul.

2. Hipotesis Khusus

a. Hipotesis Nol (Ho : Āµ1 = Ļ€2)
        Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan pada aspek ingat (C1) pada Mata Pelajaran TIK antara siswa yang belajar menggunakan media Vlogging dengan siswa yang belajar dengan yang menggunakan media E-modul.

b. Hipotesis Kerja (Hi : Āµ1 ≠ Āµ2)
        Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan pada aspek ingat (C1) pada Mata Pelajaran TIK antara siswa yang belajar menggunakan media Vlogging dengan siswa yang belajar dengan yang menggunakan media E-modul.

Sumber



 

Share:

Tugas Pengembangan Silabus

Tugas Pengembangan Silabus

Nama                    : Glendy Rongko

Nim                      : 18208040

Mata Kuliah         : Perencanaan Pembelajaran

Soal

 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) yang berbunyi:

    Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah,mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK.

 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomoer 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 yang berbunyi:

    Perencanaan proes pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

3. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

A. Mengkaji dan menentukan standar kompetensi

    Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi dengan memperhatikan hal-hal:

urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI (standar isi) dalam tingkat

keterkaitan antar standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dalam mata pelajaran

keterkaitan antar kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran

keterkaitan antara standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) antar mata pelajaran

B. Mengidentifikasi materi pokok/Pembelajaran

    Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian Kompetensi Dasar (KD) dengan mempertimbangkan:

potensi peserta didik

karakteristik mata pelajaran

relevansi dengan karakteristik daerah

tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik

kebermanfaatan bagi peserta didik

struktur keilmuan

aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran

relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan

alokasi waktu

C. Melakukan Pemetaan Kompetensi

mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran

Mengelompokkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi Pembelajran

Menyusun Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dengan keterkaitan

D. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

    Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran :

Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru) agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional

Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD)

Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran.

Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi

E. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

    Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

    Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, dan potensi daerah dan dirumuskan dalam kata

kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

    Kata kerja operasional (KKO) indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh dan dari konkret ke abstrak (bukan sebalikny)

Kata kerja operasional pada Kompetensi Dasar (KD) benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator

Pencapaian kompetensi digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Setiap kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).

 Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (urgensi), kesinambungan (kontinuitas), kesesuaian (relevansi) dan kontekstual. Keseluruhan indikator dalam satu kompetensi dasar merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten

F. Menentukan jenis penilaian

 Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar perserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

  Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio dan penilaian diri.

Hal-hal perlu diperhatikan dalam hal menentukan penilaian :

Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator.

Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun produk/hasil, melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

G. Menentukan alokasi waktu

  Penentuan alokasi waktu pada tiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

H. Menentukan sumber belajar

   Sumber belajar adalah rujukan, objek dan atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajarn. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya.

4. Contoh Silabus Mata Pelajaran SMK

Contoh Silabus Bisa di lihat di GOOGLE DRIVE

Share:

Cara Mengubah Kuota Belajar Telkomsel Menjadi Kuota Reguler

Cara Mengubah Kuota Belajar Telkomsel Menjadi Kuota Reguler -- Baru-baru ini Telkomsel meluncurkan kuota Belajar dari Kemendikbud. Makanya tidak heran jika saat ini banyak sekali orang yang ingin mengetahui cara mengubah kuota belajar Telkomsel menjadi kuota reguler. Mengapa? karena kuota belajar Telkomsel yang besarnya 50 GB, 5 GB digunakan untuk kuota utama sedangkan sisanya digunakan untuk untuk mengakses aplikasi pembelajarn online seperti Google Classroom, Meet, Zoom, Ilmupedia dan lainnya.


Cara Mengubah Kuota Belajar Telkomsel Menjadi Kuota Reguler

Pada dasarnya kuota belajar telkomsel hanya digunakan untuk mengakses aplikasi aplikasi belajar online. Namun sedikit trik dari kami maka anda bisa mengubah kuota belajar Telkomsel menjadi Kuota Reguler atau Kuota Utama. 

Ketika anda berhasil mengubah kuota belajar menjadi kuota reguler anda dapat mengakses aplikasi aplikasi seperti Whatsapp, Instagram, Youtube, Facebook dan lain-lain.

Sebelum anda mengikuti tutorial ini pastikan pulsa Telkomsel anda sudah 0, agar pulsa anda tidak terpotong saat mengikuti panduan ini. selanjutnya pastikan anda sudah menginstal/mendownload aplikasi TLS Tunnel, jika belum silakan download dan install terlebih dahulu.

Cara Mengubah Kuota Belajar Telkomsel Menjadi Kuota Reguler dengan TLS Tunnel
  • Langkah pertama Anda bisa mendownload aplikasi TLS Tunnel terlebih dahulu 
  • Setelah berhasil didownload maka anda bisa mengatur aplikasi bawaan seperti pengaturan biasanya yaitu memilih salah satu negara luar. 
  • Dengan begitu VPN sudah dapat digunakan seperti biasanya.
Bagi Anda yang ingin mengubah Kuota Belajar menjadi kuota reguler dengan menggunakan bantuan aplikasi TLS Tunnel maka bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini. 
  • Angka pertama Anda bisa cek kuota Belajar anda terlebih dahulu. Pastikan kouta Anda belum habis, sedangkan kuota internet anda 0. 
  • Setelah itu hanya bisa buka browser di Smartphone kesayangan. Cobalah untuk browsing seperti biasanya, browsing tidak akan berhasil sebab anda tidak memiliki kuota internet.
  • Untuk mengubah kuota Belajar menjadi kuota reguler maka anda bisa memulai dengan membuka aplikasi TLS tunnel yang sudah terinstal di smartphone. 
  • Setelah itu ganti connection method menjadi custom SNI, dan isi SNI Host dengan classroom.google.com
  • Jika sudah berhasil mengganti SNI host maka anda bisa mengganti port menjadi T443.
  • Selanjutnya Anda bisa mengganti server dengan menekan tombol automatic pada mesin server. Coba ubah setting server sebelumnya menjadi server US atau Amerika. Anda bisa menggunakan server mana saja
  • Buka Pengaturan dengan mengklik icon setings diatas, lalu lihat apakah Forward DNS anda Tercentang atau tidak. jika tercentang matikan centang tersebut. Ini Bertujuan agar kuota anda yang lain tidak terpakai saat menjalankan apk tersebut
  • Selanjutnya Anda tinggal menekan tombol Start untuk menyalakan koneksi 
  • Apabila sudah terkoneksi maka bisa langsung membuka browser untuk mencoba koneksi internet. 
  • Jika anda ingin mengukur kecepatan maka bisa mengunjungi web www.fast.com
Itulah beberapa cara yang bisa digunakan untuk memanfaatkan TLS tunnel agar mengubah kuota Belajar Telkomsel Kemendikbud menjadi kuota reguler.

Penggunaan yang mudah akan membantu Anda memperlancar jaringan internet. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.


Share:

Landasan Pengembangan Kurikulum SMK

Tugas 2 Pengembangan kurikulum SMK


Nama      : Glendy Rongko

Nim         : 18208040

Jurusan  : PTIK

Soal

1. Apa yang di maksud dengan Kondisi Psikologis itu?

2. Psikologi perkembangan dan Psikologi Belajar?

3. Kurikulum berbasis Kompetensi?

4. Lima perbedaan dan karakteristik peserta didik yang perlu diperhatikan dalam kurikulum berbasis kompetensi?

5. Mengapa kurikulum yang dikembangkan berlandaskan sosial-budaya?

6. Kurikulum muatan lokal, tujuannya untuk apa?

Jawab

1. kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofisik manusia sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksinya dengan lingkungan.

2. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya

PSIKOLOGI BELAJAR

Psikologi mengajar dalam lingkupnya, pendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran, baik di dalam atau diluar kelas. Proses ini berlangsung melalui interaksi antara guru dengan siswa dalam situasi pengajaran yang bersifat edukatif (mendidik). 

3. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya.

4. Lima perbedaan dari karakteristik kurikulum Berbasis Kompetensi :

  • Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal.
  • Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
  • Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
  • Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang memenuhi unsur edukasi.
  • Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
5. Karena Setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki sistem-sosial budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik atau segi-segi kehidupan lainnya. sehingga menuntut setiap warga masyarakat untuk melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat.
6. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal :

  • Memperkenalkan peserta didik kepada lingkungannya sendiri, ikut melestarikan budaya daerahnya, termasuk kerajinan keterampilan yang menghasilkan nilai ekonomi didaerahnya.
  • Memberikan bekal kemampuan dan keterampilan untuk masyarakat dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, serta dapat menolong diri sendiri dan orang tuanya untuk memenuhi kehidupannya.
sumber :


Share:

Pengembangan Kurikulum SMK

Tugas 1 Pengembangan Kurikulum SMK

Nama   : Glendy Rongko

Nim      : 18208040

1. Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Pusat Kurikulum adalah melaksanakan kajian kebijakan pengembangan kurikulum pendidikan menengah kejuruan. Untuk melaksanakan kajian tersebut Pusat Kurikulum telah melakukan serangkaian kegiatan analisis dan kajian yang kemudian disintesiskan menjadi naskah akademik

Pertanyaan :

    1. Apa yang dikaji, mengapa dikaji, dan bagaimana hasil kajiannya.


Jawabannya :


Apa yang dikaji? Ada empat kajian yang dilakukan yaitu kajian SMA, kajian SMK, kajian Kurikulum inovatif, dan kajian kurikulum yang bertaraf Internasional. Kajian SMA meliputi 1) Penjurusan, 2) Keunggulan  Lokal, 3) Penilain, 4) Kriteria Kenaikan Kelas, 5) Muatan Lokal, 6) beban Belajar, 7) Materi  Pembelajaran, 8) Ketuntasan Belajar dan Remedial, 9) Pengembangan Diri, 10) Implementasi dan 

Pemahaman KTSP. Kajian SMK Didapatkan 12 isu hasil dalam kajian tentang kurikulum SMK yang  berkenanaan dengan Standar Pendidikan, Peningkatan dan pemahaman KTSP bagi Guru, Sistem Penilaian, Struktur Kurikulum, Kenaikan Kelas, Program SMK 4 tahun, Keberadaan Raport Dan KHS. 

Kajian kurikulum Inovatif untuk menghasilkan (1) rumusan naskah studi dokumentasi kurikulum inovatif, (2) naskah kajian konsep kurikulum inovatif, dan (3) pelaksanaan kurikulum inovatif. Hasil  tersebut meliputi inovasi berkenaan dengan aspek tujuan (kompetensi), materi (bahan ajar), strategi 

pembelajaran, evaluasi, beban belajar, penjurusan, manajemen, sarana dan fasilitas, sumber dan media pembelajaran.Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional; Sumber Daya Manusia Sekolah Bertaraf Internasional; Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional; Sarana dan prasarana Sekolah Bertaraf Internasional; Kemitraan Sekolah Bertaraf Internasional. Sedangkan kajian dengan negara lain adalah negara Cina, India, Korea, Norwegia, Australia, dan Inggris. Namun pada kajian ini baru dilakukan pada dua tahap dari enam langkah yang direncanakan.


Mengapa Dikaji? Perlu segera ditetapkan kajian untuk mempercepat atau memberikan masukan keluarnya 8 komponen standar nasional pendidikan dan terutama SI produktif sesuai SKKNI, serta studi tentang kualifikasi dan kompetensi pimpinan sekolah agar siap dan membangun inovasi dan kreatifitasnya dengan kebijakan ini. Perlu kajian lebih mendalam tentang kompetensi inti subjek normatif dan adaptif yang lebih sederhana agar mendukung kompetensi produktif Perlunya kajian efektifitas sosialisasi /workshop KTSP agar mudah dipahami dan diimplementasikan guru melalui kerja sama bermutu dengan berbagai pihak. Perlunya kajian efektifitas untuk mengelola kelas besar ataupun melalui program ekstensifikasi melalui penambahan sekolah Perlu kajian sisten penilaian yang lebih sesuai untuk SMK melalui penerapan pendidikan berbasis kompetensi (bukan kenaikan kelas) dan integrasi ranah kognitif, afektif dan psikomotor dalam satu kesatuan kompetensi Perlu kajian kebijakan penerapan rapor yangmemungkinkan rapor dikembangkan oleh sekolah sendiri sesuai kebutuhan daerah Perlu kajian penerapan prakerin yang lebih efektif melalui need asesmen dengan DUDI, mekanisme penjurusan yang lebih sesuai dengan minat dan bakat siswa Perlu kajian mekanisme dan strategi pengembangan kurikulum keahlian produktif yang selalu menyesuaikan dengan perkembangan iptek dan kebutuhan DUDI, serta penerapan SMK 4 tahun yang lebih efisien, efektif dan sesuai kebutuhan DUDI.


Bagaimana Hasil Kajiannya? Dari Kajian SMK Didapatkan 12 isu hasil dalam kajian tentang kurikulum SMK yang berkenanaan dengan Standar Pendidikan, Peningkatan dan pemahaman KTSP bagi Guru, Sistem Penilaian, Struktur Kurikulum, Kenaikan Kelas, Program SMK 4 tahun, Keberadaan Raport Dan KHS. Program Keahlian, Pelaksanaan Prakerin, Profesionalisme Tim Verifikasi Uji Produktif. Jumlah Siswa per Rombongan Belajar, dan Penjurusanbeserta beserta kekuatan, kelemahan dan rekomendasinya. Sedangkan kajian dengan negara lain adalah negara Cina, India, Korea, Norwegia, Australia, dan Inggris meliputi konsep tujuan pendidikan, kebijakan Sistem Pendidian, Karakteristik, Philosofi kurikulum, Pendekatan sistem Pembelajaran, Sistem Penjenjangan pendidian, Struktur mata pelajaran, Beban belajar, Jumlah Mata pelajaran, Sistem Assessmen, Penjaminan mutu, dan SDM.

Share:

Perencanaan Pembelajaran Kurikulum SMK

 

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Nama        : Glendy Rongko
Nim           : 18208040

1. a. Isi ketentuan umum dari undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :

Pasal 20 :

(1) Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.
(2) Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(3) Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
(4) Ketentuan mengenai perguruan tinggi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

b. Yang dimaksud Pendidikan menengah adalah :

(1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
(2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
(3) Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
(4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nom 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 1 :

(Pasal 1) Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Kerangka dasar dan struktur kurikulum :

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

    Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

A. Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran

B. Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran

C. Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA.

4. Permendiknas No. 24/2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23/2006 (isi pasal 1 dan 2) :

( Pasal 1) Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah (satpendasmen) sesuai kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan pada: a. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 36 sampai dengan Pasal 38; b. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, dan Pasal 25 sampai dengan Pasal 27; c. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) untuk Satpendasmen; d. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satpendasmen. Sosialisasi KTSP

(Pasal 2) Satpendasmen dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari SI sebagaimana diatur dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang SI untuk Satpendasmen dan SKL sebagaimana diatur dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL untuk Satpendasmen.

Share:

Pengenalan JavaScript Part 1

Javascript adalah bahasa pemrograman yang wajib kamu pelajari jika ingin mendalami dunia web development.

Saat ini javascript tidak hanya digunakan di sisi client (browser) saja. Javascript juga digunakan pada server, console, program desktop, mobile, IoT, game, dan lain-lain.

Apa itu javascript?

Javascript adalah bahasa pemrograman yang awalnya dirancang untuk berjalan di atas browser.

    Namun, seiring perkembangan zaman, javascript tidak hanya berjalan di atas browser saja. Javascript juga dapat digunakan pada sisi Server, Game, IoT, Desktop, dsb.

    Javascript awalnya bernama Mocha, lalu berubah menjadi LiveScript saat browser Netscape Navigator 2.0 rilis versi beta (September 1995). Namun, setelah itu dinamai ulang menjadi Javascript. 1 Terinspirasi dari kesuksesan Javascript, Microsoft mengadopsi teknologi serupa. Microsoft membuat ‘Javascript’ versi mereka sendiri bernama JScript. Lalu di tanam pada Internet Explorer 3.0.

    Hal ini mengakibatkan ‘ perang browser’, karena JScript milik Microsoft berbeda dengan Javascript racikan Netscape.

    Akhirnya pada tahun 1996, Netscape mengirimkan standarisasi ECMA-262 ke Ecma International. Sehingga lahirlah standarisasi kode Javascript bernama ECMAScript atau ES. Saat ini ECMAScript sudah mencapai versi 8 (ES8).

Peralatan untuk Belajar Javascript

Apa saja perlatan yang harus disiapkan untuk belajar Javascript?

        1. Web Browser (Google Chrome, Firefox, Opera, dll

        2. Teks Editor (rekomendasi: VS Code)

Mengenal Console JavaScript

    Ada yang mengatakan, belajar javascript itu susah, karena saat melihat hasilnya di web browser, pesan error-nya tidak tampil. Pendapat ini tidak benar. Karena kita bisa melihatnya melalui console.

Console Javascript dapat kita buka melalui Inspect Element->Console.


Di dalam console, kita bisa menulis fungsi atau kode-kode javascript dan hasilnya akan langsung ditampilkan.

Fungsi JavaScript

    Fungsi utama dari JS yaitu membuat suatu website lebih interaktif dan lebih menarik. JS adalah bahasa pemrograman yang script nya dijalankan di browser perangkat pengguna, berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang scriptnya dijalankan oleh server.

  Baca Juga :
            Pemograman Web Latihan Soal

Perbedaan JavaScript dengan Bahasa Pemograman Lainnya



    Perbedaan yang akan dibahas yaitu perbedaan antara javascript, HTML, CSS, dan PHP. Pertama adalah javascript atau bisa disingkat dengan JS. Fungsi utama dari JS yaitu membuat suatu website lebih interaktif dan lebih menarik. 

JS adalah bahasa pemrograman yang script nya dijalankan di browser perangkat pengguna, berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang scriptnya dijalankan oleh server. Untuk menyediakan kebergunaan tingkat lanjut, para developer biasanya tidak harus melakukan coding dari awal karena biasanya JS akan masuk ke library pihak ketiga.

    Untuk HTML atau Hyper Text Markup Language, anda pasti sudah tahu bahwa bahasa satu ini seringkali digunakan di website dan menjadi building block dari suatu halaman website. Bagi yang memiliki website pasti tahu tag html <img> untuk gambar, tag <p> untuk paragraf, dan masih banyak lainnya.

    Sedangkan untuk CSS atau Cascading Style Sheets sering digunakan untuk mengatur style dan menentukan tampilan suatu konten. Dalam HTML, untuk menampilkan suatu konten, memerlukan perlakuan manual untuk setiap elemennya sedangkan dalam CSS tidak. Anda tidak perlu menentukan tampilan elemen-elemen berungkali.


Share:

METODE PENELITIAN



METODE PENELITIAN

    Pengertian Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis.

Pertanyaan !

Materi Presentasi 2 terdapat 9 Metode dan Macam Penelitian :
1. Apa Tujuan
2. Berikan 1 Contoh Masalah
3. Ciri-ciri
4. Langkah-Langkah Pokok

Jawab :




Penelitian Historis

1. Tujuan
    Tujuan Penelitian Historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi dan mensintesiskan bukti-bukti untuk memperoleh kesimpulan yang kuat.
2. Contoh Masalah
    Masalah adat kebudayaan di zaman ini kurang diminati anak zaman sekarang, dan pendidikan tentang kebudayaan masih sedikit di ajari kepada kaum milenial,akibatnya kurangnya pengetahuan anak generasi milenial tentang adat dan budaya.
3. Ciri-ciri
    Metode sejarah lebih banyak menggantungkan pada data yang diamati orang lain di masa-masa lampau. Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan dengan data sekunder. Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta mengganti informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun yang tidak dikutip dalam bahan acuan yang standar.
4. Langkah-langkah Pokok
  • Definisikan masalah. 
  • Rumuskan tujuan penelitian, dan jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arah dan fokus bagi kegiatan penelitian. 
  • Kumpulkan data, dengan selalu mengingat perbedaan antara sumber primer dan sumber sekunder. Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal. 
  • Tuliskan laporan

Penelitian Deskriptif

1. Tujuan

    Tujuan Penelitian ini adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

2. Contoh Masalah
  • Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum?
  • Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga?
  • Seberapa tinggi tinggi tingkat kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?
3. Ciri-Ciri
  • Data yang dikumpulkan disusun dan dijelaskan, lalu dianalisis dengan menggunakan teknik analitik.
  • Memusatkan penelitian pada pemecahan masalah aktual atau masalah yang dihadapi pada masa saat ini.
  • Mendeskripsikan setiap langkah penelitian secara rinci.
  • Menerangkan prosedur pengumpulan data.
  • Menyampaikan alasan yang kuat mengapa peneliti menggunakan teknik tertentu dan bukan teknik lainnya.
4. Langkah-langkah Pokok
  • Perumusan masalah
  • Menentukan jenis informasi /data yang diperlukan 
  • Menentukan prosedur pengumpulan data
  • Menentukan prosedur pengolahan data
  • Menarik Kesimpulan

Penelitian Perkembangan

1. Tujuan

    Pengertian Penelitian Pengembangan adalah metodologi riset yang memiliki tujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan prototipe, desain, materi pembelajarn, media, strategi, alat evaluasi pendidikan dalam pembelajaran.

2. Contoh Masalah

    Penulisan skripsi sebagai salah satu bentuk karya ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan tugas Strata 1 di perguruan tinggi, biasanya menuliskan penelitian pengembangan.

3. Ciri-ciri
  • Studying research findings pertinent to the product to be develop ; artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
  • Developing the product base on this findings : artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
  • Field testing it in the setting where it will be used eventually ; artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana produk tersebut nantinya digunakan.
  • Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage ; artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
4. Langkah-langkah Pokok
  • Potensi dan Masalah
  • Pengumpulan dataĆ  Desain Produk
  • Validasi Desain
  • Revisi Desain
  • Ujicoba Produk
  • Revisi Produk
  • Ujicoba Pemakaian
  • Produksi Massal

Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan

1. Tujuan

    Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unuit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.

2. Contoh Masalah
  • Study lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok—kelompok masyarakat terpencil
  • Study secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi
3. Ciri-ciri
  • Penelitian kasus adalah penelitain yang mendalam mengenai kasus tertentu yang hasilnya merupakan gambaran lengkap dan terorganim mengenai kasus itu penelitian ini antara lain mencakup keseluruhan siklus kehidupan, kadang-kadang hanya meliputi segmen-segmen tertentu pada faktor-faktor kasus.
  • Penelitian kasus cendrung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variable-variabel dan kondisi yang besar jumlahnya.
  • Penelitian kasus sangat berguna untuk informasi latar belakang guna merencakan yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial.
  • Penelitian kasus memberikan contoh yang berguna berdasarkan data yang diperoleh untuk memberi gambaran untuk penemuan-penemuan yang disimpulkan dengan statistik.
4. langkah-langkah pokok
  • Merumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai, apakah yang dijadikan unit studi dan sifat-sifat, saling hubungan serta proses-proses yang mana yang akan menuntun penelitian.
  • Merancangkan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber-sumber data mana yang tersedia Metode pengumpulan data mana yang akan digunakan?
  • Mengumpulkan data.
  • Mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik.
  • Menyusun laporan dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut.

Penelitian Korelasional

1. Tujuan

    Suryabrata (1994) Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor memiliki kaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

2. Contoh Masalah

    Pada penelitian korelasional, masalah yang dipilih harus memiliki nilai yang berarti dalam pola perilaku fenomena yang kompleks yang membutuhkan pemahaman. Disamping itu, variabel yang dimasukkan dalam penelitian harus berdasarkan pada pertimbangan, baik secara teoritis maupun logika, bahwa variabel tersebut memiliki hubungan tertentu. 
  • Apakah variabel X terkait dengan variabel Y?
  • seberapa baik variabel P memprediksi variabel C?
  • Apa hubungan antara sejumlah besar variabel dan prediksi apa yang dapat dibuat?
3. Ciri-ciri
  • Penelitian korelasional cocok digunakan apabila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tidak bisa diteliti dengan metode eksperimental atau tidak bisa dimanipulasi.
  • Penelitian korelasional memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
  • Output dari penelitian korelasional ialah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
  • Penelitian korelasional dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel bebas.
  • Kelebihan penelitian korelasional diantaranya yaitu mampu untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan); bisa memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabel-variabel yang diteliti
4. Langkah-Langkah Pokok
  • Definisikan masalah
  • Lakukan telaah pustaka
  • Rancang cara pendekatannya
  • Kumpulkan data
  • Analisis data dan buat interpretasinya
  • Susun laporan

Penelitian Kausal Komparatif

1. Tujuan

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

2. Contoh Masalah

    Apakah faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca puisi mahasiswa tingkat V program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia?

3. Ciri-ciri

    Ciri ciri pokok penelitian kausal komparatif  bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif.

4. Langkah-Langkah Pokok
  • Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode ex post facto.
  • Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
  • Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
  • Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian
  • Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian.
  • Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukkan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
  • Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan perhitungan  statistik yang relevan
  • Membuat laporan penelitian.

Penelitian Experimental Sungguhan

1. Tujuan

    Bertujuan menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kejadian acak pada lebih dari satu grup yang khusus diciptakan untuk eksperimen dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan itu. 

2. Contoh Masalah

   Rancangan pretest posttest dimana hanya separo dari murid-murid itu secara random menerima pretest untuk menemukan seberapa besarnya perubahan sikap itu dapat dikatakan disebabkan oleh pretesting atau oleh program pendidikan.

3. Ciri ciri
  • Adanya pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimentalyang sangat tertib dan ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsungmaupun dengan randomisasi.
  • Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untukdibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan.
  • Memusatkan usaha pada pengontrolan varians- Memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan hipotesis- Meminimalkan varians variabel pengganggu- Meminimalkan varians kekeliruan.  Pemilihan subyek secara random,penempatan subyek dalam kelompok secara acak, penentuan perlakuaneksperimental pada kelompok secara acak
  • Internal validity adalah sine qua non untuk rancangan ini dan merupakantujuan pertama metode eksperimental 
4. Langkah-langkah Pokok
  • Memilih semua subjek secara random dari suatu populasi
  • Secara acak, kemudian menggolongkan  subjek menjadi dua kelompokyaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X dankelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan
  • Melakukan pretest T1 untuk mengukur variabel dependent pada keduakelompok, lalu hitung mean masing-masing kelompok
  • Usahakan agar kedua kelompok memiliki kondisi yang sama sampaikelompok eksperimen mendapatkan perlakuan X untuk jangka waktu tertentu

Penelitian Experimental Semu

1. Tujuan

    Penelitian Quasi Eksperimental atau eksperimen semu merupakan suatu metode yang mempunyai tujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol atau kendali, tetapi bisa diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.

2. Contoh Masalah

 Pengaruh   Pemberian   Bawang   Putih   terhadap   Penurunan   Tekanan   Darah   diPuskesmas Mulyorejo

3. Ciri-ciri
  • Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang didalamnya adalah tidak mungkin mengontrol semua variabel tersebut. 
  • Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguhan dan penelitian eksperimental semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah masnusia, misalnya dalam psikologi. 
  • Walaupun penelitian tindakan dapat memiliki status penelitian tindakan semu, namun sering kali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri.
4. Langkah-langkah Pokok
  • Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti.
  • Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
  • Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
  • Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup
  • Melakukan pengumpalan data tahap pertama
  • Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretest)
  • Melakukan eksperimen
  • Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)
  • Mengolah dan menganalisis data.
  • Menyusun  laporan

Penelitian Tindakan

1. Tujuan

    Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

2. Contoh Masalah 

    Apakah hasil belajar matematika siswa SMP kelas II dapat ditingkatkan melalui penerapan metode deduksi dalam pembelajaran?

3. Ciri-ciri
  • Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja. 
  • Menyediakan angka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan baru, dan lebih baik dari cara pendekatan impersionistik dan fragmentaris. 
  • Fleksibel dan adapti, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitiaanya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.
  • Walaupun berusaha sistematis, namun penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan eksternalnya adalah lemah.
4. Langkah-langkah Pokok
  • Penetapan fokus permasalahan,
  • Perencanaan tindakan,(planing)
  • Pelaksanaan tindakan, (action)
  • Pengumpulan data (pengamatan/observasi)
  • Refleksi (analisis, dan interpretasi),(reflection)
  • Perencanaan tindak lanjut.


Share:

Kalender

Daftar Isi

Postingan terbaru

Label

Popular Posts